Wednesday, April 24, 2013

Crying Winter

,
Selamat siang, setelah sekian lama kita tak berjumpa dan pastinya kalian merindukan saya *gampared*, akhirnya saya kembali~ *tebar bunga*. Di hari yang sangat indah ini, saya bakal sedikit mereview sebuah novel yang baru sempet saya baca kemarin dan kebetulan aja langsung kelar :D. Judulnya crying winter karyanya mell shaliha. Kalau di lihat dari judulnya, mungkin banyak yang bakal nebak kalo ini novel romance (saya juga gitu awalnya). Tapi ternyata, ini bukan novel romance. Kalo saya sih berpendapat ini novel science, tapi rada ada actionnya. Yang jelas, ini novel kereeeeeeeeenn banget :D. Penampakannya


Sinopsisnya (yang dibelakang buku) : Sebuah Jaringan terorisme international Betha 99 yang bermarkas di Hongkong tengah menyiapkan sebuah virus yang efeknya lebih dahsyat daripada virus  flu burung maupun flu babi yang pernah menyerang dunia beberapa tahun lau. Sebuah virus yang anak disebar dengan sangat keji.
Sementara itu , sepasang kembar Dimas dan Damar terpisah ribuan mil. Tiga tahun sudah Dimas tak memberi kabar sejak kepindahannya ke Hongkong untuk menjalani pendidikan setelah  sebelumnya bekerja di Korea Selatan. Berbekal pesan sang ibu yang tengah diburu maut, berangkatlah Damar ke Hongkong untuk membawa Dimas pulang.
Kebingungan dan kecurigaan seketika menyeruak di pikiran Damar ketika menemukan gelang  Dimas tergeletak di sekitar bangunan yang diketahui sebagai markas besar Betha 99. Mengapa gelang Dimas ada di sana? Sesungguhnya apa hubungan Dimas dengan jaringan Terorisme itu? Dengan cara apa virus mematikan itu disebarkan? Dan, berhasilkah Damar membawa pulang kembali Dimas?
Temukan jawabannya dalam novel yang penuh intrik menegangkan ini. sebuah kisah spionase yang memikat. Selamat membaca!
 
Dari sinopsisnya udah keliahatan keren kan ? Dan emang beneran keren ini novel. Seakan akan inilah yang para pemuda bangsa hadapi. Mereka jenius, tapi sayangnya miskin, kemudian obsesi untuk memperbaiki nasib membuatnya terjerumus dalam jaringa teroris. Sungguh, saya merasa miris ketika membaca novel ini. Saya membayangkan bagaimana jika hal ini benar benar terjadi dan "Dimas" sudah terlanjur kecewa dengan pemerintahan kita ? Masih adakah Indonesia ?
 
Helo~ negara kita tercinta ini kaya raya, negara agraris, punya banyak manusia berbakat. Kita sebenarnya bisa menjadi Jepang, menjadi Korea, dan menjadi negara negara maju lainnya. Berkacalah pada Singapura. Singapura itu negara kecil, tapi dikenal sebagai negara maju. Kita negara besar, warganya ratusan juta, kaya, banyak orang berbakat. Lalu, apa yang membuat kita tetap menjadi negara berkembang ? Pemerintah kita kurang menghargai mereka yang berbakat namun tak mampu.

Yah, sebagai contohnya adalah sosok dimas dalam novel tersebut. Dia hanya ingin memajukan desanya, tidak lebih dari itu. Tapi karena ia tidak mampu, ia miskin, ia harus dalam kendali orang jahat seperti pemimpin betha 99. Miris bukan ?

Harusnya pemerintah juga baca novel ini, biar seenggaknya belajar bagaimana jika semuanya benar terjadi. Saya tidak menyalahkan pemerintah Indonesia, tapi saya cuman sedikit kecewa aja sebenarnya. Yah, buat generasi muda yang lain, silahkan baca novel ini. Asli kerennya :)
Read more

Wednesday, January 2, 2013

Perbedaan Kimono-Hakama, Hanbok, dan Cheongsam/Qipao

,
Whoaaaaa~! I'm come back again !! *bener kaga sih tulisannya*. Setelah sekian lama saya menelantarkan anak tiri saya *puk puk blog* akhirnya kembali juga kesini. Maklumlah, lagi sibuk cari PTN :D. Nah, kali ini saya mau berbagi sedikit pengetahuan (kebanyakan apresiasi) tentang 3 buah busana tradisional yang semuanya masih di daratan Asia. Tiga busana ini, jujur saja membuat saya tertarik untuk memadupadankan dengan beberapa desain baju yang saya buat. Yang pertama ada Jepang dengan kimono dan hakamanya. Kemudian ada China dengan cheongsam atau Qipao, serta ada Korea dengan hanbok nya yang terkenal hingga ke mancanegara.

Awalnya, saya hanya tertarik untuk mempelajari tentang fashion tradisional Jepang dan China, namun semakin lama, seiring dengan banyaknya teman saya yang menyukai budaya korea (serta drama korea yang sering di tonton ibu saya), saya menjadi tertarik melihat corak warna dan bentuk hanbok.

Yang pertama adalah Jepang. Negeri sakura ini selain di kenal dengan yuki matsuri -nya (festival musim dingin, yang terkenal di Odori Park, Sapporo, Hokkaido), juga di kenal dengan kimononya. Siapa yang sama sekali tidak pernah mengerti kimono ? Saya yakin kebanyakan orang akan mengerti darimana asal kimono dan bagaimana bentuknya. Namun, setelah saya mempelajari lebih dalam lagi, ternyata ada perbedaan nama antara kimono perempuan dan laki-laki. Kimono perempuan di sebut kimono, dan yang di pakai laki-laki di sebut hakama. Itulah mengapa saya menyebutkan dua nama di atas.

Kimono dan hakam biasanya di pakai saat acara-acara formal. Bentuk pakaian ini seperti huruf 'T' dan ada sabuk pengikat yang di namakan obi. Untuk kimono sendiri, biasanya warna yang di gunakan adalah warna warna cerah yang di padukan dengan warna pastel, atau salah satunya saja. Coraknya biasanya sakura. Sedangkan hakama cenderung hasil paduan warna-warna gelap, seperti misalnya hitam, biru tua, dan sebagainya. Selain kimono dan hakam, ada satu jenis pakaian tradisional dari jepang, namanya yukata. Bentuk dan warna yukata sama seperti kimono, hanya saja yukata lebih pendek, karena di gunakan masyarakat Jepang untuk sehari-hari. Coraknya juga sama, namun seiring perkembangan jaman, corak yukata untuk anak kecil ada yang bergambar tokoh-tokoh kartun, seperti hello kity, doraemon, dsb.

Kemudian China. Negeri yang memiliki tembok besar China ini memiliki busana tradisonal yang terlihat simpel namun ada kesan mewahnya, namanya cheongsam atau Qipao. Busana ini benar-benar terlihat sangat simpel, karena seperti baju biasa, namun memiliki kerah tinggi dan model yang bisa di bilang pas di tubuh. Yang membuat busana ini istimewa di mata saya adalah coraknya yang memberikan kesan glamour, dan warna yang di gunakan membuat busana ini terlihat begitu mewah (kebanyakan berwarna merah).

Yang terakhir yang akan saya bahas adalah pakaian dari negerinya Super Junior, yaitu hanbok. Sebenarnya, banyak orang yang sudah mengetahui seluk beluk hanbok, dan bahkan mereka jauh lebih ahli daripada saya. Namun, saya akan sedikit memberikan pendapat dari sudut pandang saya. Kesan pertama ketika saya melihat para wanita korea mengenakan hanbok adalah mereka terlihat begitu manis, dan kalem. Entah mengapa, saya sangat suka melihat seorang wanita menggunakan hanbok. Selain bentuknya yang unik (rok lebar menjuntai) saya sangat menyukai warna warna yang di padukan pada hanbok. Warna yang di gunakan begitu lembut, seakan ingin memperlihatkan sisi lembut dari wanita korea. Busana ini biasanya di kenakan saat acara-acara formal, namun saat ini ada juga hanbok yang sengaja di sewakan untuk para turis mancanegara yang ingin mempelajari tentang bagaimana cara memakai hanbok (seharusnya Indonesia mencontoh yang ini). Hampir mirip dengan jepang, hanbok juga menggunakan semacam pita yang di talikan di bagian dada busana, yang menjadikannya begitu manis.

Dari ketiga busana tradisional tersebut, hanbok-lah yang menurut saya begitu manis dan kalem. Sedangkan kimono memberikan kesan cantik, dan cheongsam memperlihatkan kesan glamour. Manakah di antara ketiganya yang menurut kalian bagus ? Dan, ini dia piku-piku dari busana busana yang saya ulas :)
Hakama

Kimono




















Cheongsam


Cheongsam



hanbok





Read more

Thursday, October 18, 2012

Kuso Kartul

,
Yap, selamat malam para pembaca yang berbahagia sedangkan saya tidak. Selamat datang kembali di blog abal saya yang jelas-jelas penuh tulisan nggak mutu banget *apadah* *bersihin sarang laba-laba*. Kayaknya keadaannya masih tetap sama sejak saya terakhir posting sesuatu di sini --"

Oke, para pembaca sekalian *sok MC*, saya sedang galau se galau-galaunya orang galau. Yah, bukan karena pacar atau apalah itu yang berhubungan dengan cinta. Tapi saya galau gegara yah...sebenernya gue paling males kalo udah ngomongin ini. KARTUL. Yap, KARTUL, K.A.R.T.U.L ! Sebuah karya tulis (atau mungkin seonggok). Jujur, saya dongkol setengah mati sama barang yang satu itu. Kenapa ? Karena itu membuat saya gila. Biasanya saya nggak segila ini, tapi entah kenapa selama saya mengerjakan karya tulis ini (yang saya sadari bahwa nggak kelar-kelar), saya mulai merasa bahwa kartul telah mempermainkan saya. Menyebalkan, bukan ? Entah, saya sendiri juga nggak tau, apa tradisi ini ada di sekolah lain atau nggak. Yang jelas, di sekolah saya mewajibkan seluruh siswa kelas XII berkutat dengan kartul sejak kelas XI, dan penderitaan ini baru akan berakhir pada akhir semester 1 ini.

Entahlah, jujur aja saya pengen banget ngumpat kartul yang satu ini. Sebenernya pokok bahasan saya simpel, tapi entah kenapa kalimatnya terlalu belibet --"

Gah...saya ngga ngerti kudu ngomong apa. Mau gue umpat juga kartulnya ngga bakal rampung, mau gue nangis apa lagi. Gue gila ini mah lama lama --"

Udahlah, singkat aja. Saya benci kartul. See you !
Read more
 

karenzanadia Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger