Sinopsisnya (yang dibelakang buku) : Sebuah Jaringan terorisme international Betha 99 yang bermarkas di Hongkong tengah menyiapkan sebuah virus yang efeknya lebih dahsyat daripada virus flu burung maupun flu babi yang pernah menyerang dunia beberapa tahun lau. Sebuah virus yang anak disebar dengan sangat keji.
Sementara itu , sepasang kembar Dimas dan Damar
terpisah ribuan mil. Tiga tahun sudah Dimas tak memberi kabar sejak
kepindahannya ke Hongkong untuk menjalani pendidikan setelah sebelumnya
bekerja di Korea Selatan. Berbekal pesan sang ibu yang tengah diburu
maut, berangkatlah Damar ke Hongkong untuk membawa Dimas pulang.
Kebingungan dan kecurigaan seketika menyeruak di
pikiran Damar ketika menemukan gelang Dimas tergeletak di sekitar
bangunan yang diketahui sebagai markas besar Betha 99. Mengapa gelang
Dimas ada di sana? Sesungguhnya apa hubungan Dimas dengan jaringan
Terorisme itu? Dengan cara apa virus mematikan itu disebarkan? Dan,
berhasilkah Damar membawa pulang kembali Dimas?
Temukan jawabannya dalam novel yang penuh intrik menegangkan ini. sebuah kisah spionase yang memikat. Selamat membaca!
Dari sinopsisnya udah keliahatan keren kan ? Dan emang beneran keren ini novel. Seakan akan inilah yang para pemuda bangsa hadapi. Mereka jenius, tapi sayangnya miskin, kemudian obsesi untuk memperbaiki nasib membuatnya terjerumus dalam jaringa teroris. Sungguh, saya merasa miris ketika membaca novel ini. Saya membayangkan bagaimana jika hal ini benar benar terjadi dan "Dimas" sudah terlanjur kecewa dengan pemerintahan kita ? Masih adakah Indonesia ?
Helo~ negara kita tercinta ini kaya raya, negara agraris, punya banyak manusia berbakat. Kita sebenarnya bisa menjadi Jepang, menjadi Korea, dan menjadi negara negara maju lainnya. Berkacalah pada Singapura. Singapura itu negara kecil, tapi dikenal sebagai negara maju. Kita negara besar, warganya ratusan juta, kaya, banyak orang berbakat. Lalu, apa yang membuat kita tetap menjadi negara berkembang ? Pemerintah kita kurang menghargai mereka yang berbakat namun tak mampu.
Yah, sebagai contohnya adalah sosok dimas dalam novel tersebut. Dia hanya ingin memajukan desanya, tidak lebih dari itu. Tapi karena ia tidak mampu, ia miskin, ia harus dalam kendali orang jahat seperti pemimpin betha 99. Miris bukan ?
Harusnya pemerintah juga baca novel ini, biar seenggaknya belajar bagaimana jika semuanya benar terjadi. Saya tidak menyalahkan pemerintah Indonesia, tapi saya cuman sedikit kecewa aja sebenarnya. Yah, buat generasi muda yang lain, silahkan baca novel ini. Asli kerennya :)